Sabtu, 14 Desember 2013

Manajemen Resiko Bank Syariah


Ada beberapa alasan mengapa manajemen resiko harus diterapkan di perbankan syariah, dan mengapa begitu penting, jika kita teliti lagi lebih lanjut apalagi dengan penerapan Bassel Accord II yang merupakan penyempurnaan dari Bassel Accord I, tidak terlepas dari resiko global yang terjadi pada peristiwa Enron dimana telah terjadi kecerobahan atau manipulasi data, oleh sebab itu muncullah dua tokoh fokal di parlemen Amerika yang bernama Sarbone Oxley, sehingga setiap laopran keuangan harus cmply dengan peraturan SOX atau Sarbone Oxle. Terilham dari hal itu maka berimbas kepada sektor perbankan untuk menerapkan manajemen resiko, ditambah lagi dengan kondisi yang tidak menentu, menyebabkan perbankan mau tidak mau menerapkan manajemen Resiko
Alasan Mengapa manajemen resiko begitu penting

Senin, 15 Juli 2013

Produk Syariah di Pasar Modal

Produk syariah di pasar modal antara lain berupa surat berharga atau efek. Berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM), Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif dari Efek.

Minggu, 14 Juli 2013

Sejarah Pasar Modal Syariah


Sejarah Pasar Modal Syariah di Indonesia dimulai dengan diterbitkannya Reksa Dana Syariah oleh PT. Danareksa Investment Management pada 3 Juli 1997. Selanjutnya, Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) berkerjasama dengan PT. Danareksa Investment Management meluncurkan Jakarta Islamic Index pada tanggal 3 Juli 2000 yang bertujuan untuk memandu investor yang ingin menginvestasikan dananya secara syariah.

Jumat, 12 Juli 2013

Laznas BSM kerjasama dengan PNPM Mandiri adakan Khitanan Massal

LAZNAZ BSM Bekerja sama dengan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri atau lebih dikenal dengan PNPM Mandiri di Wilayah Kec.Luwuk Timur, baru baru ini melaksanakan acara Khitanan Massal bagi anak-anak yang berada di desa Hunduhon Kecamatan Luwuk Timur, Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah.

Khitanan yang dihelat pada hari Sabtu, 22 Juni 2013 ini diikuti oleh 40 anak usia 4-8 tahun.
Riskiani Indah Pratiwi, salah satu karyawan BSM Luwuk menuturkan acara tersebut berlangsung semarak, pasalnya kegiatan seperti ini sangat jarang dilaksanakan di Desa-desa di Kabupaten Banggai.

Acara yang berlokasi di Balai Desa Hunduhon ini sebenarnya telah masuk dalam program PNPM Mandiri tahun 2012, namun baru dapat terlaksana pada tahun 2013 ini.